Loading...
Bayam duri (Amaranthus spinosus) termasuk jenis tumbuhan
amaranth. Tumbuhan ini mempunyai batang lunak atau basah, tingginya dapat
mencapai 1 meter. Bayam duri dapat tumbuh baik di tempat-tempat yang cukup
mendapat sinar matahari dengan suhu udara antara 25 - 35 oC. Tumbuhan ini
banyak tumbuh liar di kebun-kebun, tepi jalan, tanah kosong dari dataran rendah
sampai dengan ketinggian 1.400 m dpl. Tumbuhan ini dapat dikembangbiakkan
melalui bijinya yang berbentuk bulat, kecil dan berwarna hitam. Tanda khas
tumbuhan bayam duri adalah pada batang, tepatnya di pangkal tangkai daun
terdapatduri, sehingga orang mengenal sebagai bayam duri. Bentukdaunnya
menyerupai belahan ketupat dan berwarna hijau.Bunganya berbentuk bunga bongkol,
berwarna hijau muda atau kuning.
Kadungan kimia yang terkandung dalam bayam duri antara lain
amarantin, rutin, spinasterol, hentriakontan, tanin, kalium nitrat, kalsium
oksalat, garam fosfat, zat besi, serta vitamin. Ekstrak daun bayam duri
merupakan salah satu agen penginduksi ketahanan sistemik tanaman cabai merah
terhadap serangan Cucumber Mosaik Virus (CMV) dan virus kuning Gemini.
Cara
Pembuatan Pestisida Nabati Dari Bayam duri (Amaranthus spinosus Linn.)
Bahan
dan Alat :
- Daun bayam duri.
- Mortar dan pestel.
- Carborundum (senyawa silikon dan karbon, biasanya dibuat
sebagai bahan amplas) 600 mesh.
- Alkohol 70 %.
- Kapas.
- Aquadestilasi dan botol semprot.
-Larutan penyangga
Larutan stok buffer phosfat pH 7.0 :
1.362 gr KH2PO4 dilarutkan dalam 1000 ml aquadestilasi, 1.781
gr Na2HPO4. 2H2O dilarutkan dalam 1000 ml aquadestilasi Untuk 100 ml buffer
phosfat 0.01 M pH 7.0 campuran 51.0 ml Na2HPO4. 2H2O dengan 49.0 KH2PO4
Inokulasi secara mekanis dengan metode rubbing.
- Cuci tangan menggunakan sabun.
- Daun sebanyak 25 g dicuci bersih dan dihaluskan dengan
menggunakan mortar kemudian ditambah buffer phosfat sebanyak 75 ml. Konsentrasi
ekstrak bayam duri yang digunakan adalah konsentrasi 25 % yang didapatkan dari
hasil perbandingan antara bagian daun dan buffer phosfat 25 (g) : 75 (ml).
- Ekstrak daun disaring menggunakan kain kasa atau muslin.
- Ekstrak daun ditambah dengan carborundum 600 mesh. Untuk
100 ml ekstrak dibutuhkan ± 8 gram carborundum. Carborundum digunakan untuk
melukai permukaan daun sehingga ekstrak terserap ke dalam sel-sel tanaman tanpa
menyebabkan kematian jaringan tanaman.
- Aplikasi ekstrak dapat dilakukan pada semaian tanaman
holtikultura yang telah mempunyai 3-4 daun sejati dengan cara dioleskan pada
permukaan daun bagian tengah dengan menggunakan kapas. Tiga puluh menit setelah
aplikasi, daun dibilas menggunakan air bersih agar kelebihan carborundum yang
ada di permukaan daun terbilas sehingga mengganggu pertumbuhan.
Inokulasi dengan menggunakan kompresor.
Kompresor digunakan apabila jumlah semaian banyak dan tidak
memungkinkan penggunaan metode rubbing. Caranya seperti metode rubbing, tetapi
penggunaan carborundum untuk satu liter ekstrak pada konsentrasi 25 %, carborundum
yang digunakan ± 50 gram. Campuran tersebut dimasukkan ke dalam tabung semprot
kompresor dan diaplikasikan pada semaian cabai yang telah mempunyai 3-4 daun
sejati pada tekanan 21 psi. Daun dibilas dengan menggunakan air bersih 30 menit
setelah aplikasi untuk menghilangkan carborundum.
*Tombol-tombol diatas mengandung iklan. Untuk menuju artikel yang diinginkan silahkan tunggu 5 detik hingga muncul tombol "skip ad" kemudian klik tombolnya, jika tidak muncul tombol "skip ad" harap refresh halaman tersebut (dimohon keikhlasannya demi eksistensi website ini). Iklan-iklan yang muncul bukanlah virus, Apabila terbuka jendela iklan yang baru (POP UP) silahkan tutup halaman tersebut (tekan tombol kembali untuk pengguna android). Jika tombol tidak bisa diklik silahkan refresh halaman ini.
loading...