Loading...
Terbentang di garis
khatulistiwa dengan iklim yang tropis, membuat Indonesia terpapar sinar
ultraviolet sepanjang tahun dengan kelembaban yang tinggi. Berdasarkan riset,
paparan UV di Indonesia mencapai level 10 dari skala 1 sampai 11. Itu artinya,
di dalam ruangan sekalipun, peluang kulit terpapar sinar UV masih dapat
terjadi. Hal tersebut lambat laun dapat mengakibatkan risiko flek pada wajah,
hingga menyebabkan kulit keriput atau penuaan dini .
Melindungi tubuh dari sinar UV
yang dapat merusak kulit adalah rutinitas yang wajib dilakukan setiap hari.
Terlebih Anda yang sering melakukan aktivitas di luar ruangan. Berbagai produk
sunscreen di pasaran berlomba-lomba menawarkan keunggulannya. Namun, pada
dasarnya sunscreen terbaik memiliki beberapa kriteria penting yang perlu
dipenuhi.
Tubuh tetap perlu sinar
matahari untuk memproduksi vitamin D yang penting bagi kesehatan tulang
sekaligus mengurangi risiko terkena penyakit kardiovaskular. Kekurangan sinar
matahari justru bisa berdampak buruk bagi kesehatan. Namun, berlama-lama
bermandikan sinar matahari tanpa perlindungan juga tidak baik.
Ada saatnya di mana kulit tidak
bisa lagi mampu menahan pancaran sinar UV sehingga merusak kulit itu sendiri.
Untuk itu, sunscreen merupakan produk perawatan yang wajib digunakan untuk
menghindari hal tersebut.
Meskipun berada di iklim tropis
dengan indeks UV yang relatif tinggi, ternyata banyak orang masih belum
menggunakan suncreen atau tabir surya secara rutin. “Sembilan dari sepuluh
perempuan Indonesia yang tinggal di Jakarta malas menggunakan sunscreen,” kata dermatolog dr. Amaranila Lalita Drijono
SpKk.
Sunscreen adalah tabir surya
kimiawi yang berfungsi untuk melindungi kulit dari kerusakan akibat radiasi
sinar matahari. Sunscreen mamiliki cara kerja dengan menembus lapisan teratas
kulit untuk menyerap radiasi matahari yang sudah telanjur masuk ke dalam kulit.
Karena itu, radiasi akan diserap oleh sunscreen sebelum sempat diserap oleh
tubuh Anda.
Kondisi pemanasan global
menyebabkan banyak perubahan pada suhu bumi dan atmosfer, hal tersebut seharusnya
menjadikan Anda semakin peduli. Menurut laporan yang pernah dikeluarkan oleh
NASA, dalam beberapa tahun ini suhu bumi telah mengalami peningkatan rata-rata
0,90 derajat celcius setiap tahunnya. Kondisi yang demikian menyebabkan banyak
sekali kerugian bagi Bumi dan para penghuninya.
Ketika akan membeli tabir surya
di drug store atau apotik, pastinya kita akan dihadapkan pada banyak pilihan
mulai dari merek, pilihan SPF dan jenis krimnya itu sendiri. Ada yang berjenis cream,
water gel, essence, emulsion dan masih banyak lagi. Semua produk UV protection
atau tabir surya intinya adalah sama, yaitu produk yang memiliki fungsi utama
melindungi kulit dari sinar UVB dan UVA rays, dan umumnya setiap merek membuat
produk tabir surya dengan keunggulan tersendiri sesuai dengan level konsumen
yang ingin diraihnya.
Pengetahuan konsumen mengenai
tipe sinar UV masih minim. Konsumen kadang hanya berpikir, sinar UV mampu
membuat kulit hitam. Kenyataannya, sinar UV yang ada di Indonesia dengan di
kawasan lain, mengalami perbedaan satu sama lain, sehingga potensi kerugian
yang ditimbulkan bagi kulit juga berbeda. Dari beberapa kajian ilmiah, dr.
Amaranila Lalita Drijono SpKk menerangkan, Ultraviolet B (UVB) hanya 0,5% yang
sampai ke bumi. Sedangkan, Ultraviolet A (UVA) 9,5%. Penelitian soal UV memang
melimpah. Hanya saja, Nila mengingatkan, perlu adanya verifikasi apakah
penelitian tersebut cocok dengan kondisi termal wilayah Indonesia atau tidak.
“Pancaran sinar UVA beredar
dari matahari terbit sampai terbenam. Puncaknya pukul enam pagi hingga dua
siang. Sedangkan, puncak UVB adalah jam 10 pagi. Vitamin D yang dibutuhkan
kulit memang dapat dari UVB. Padahal, sebelum adanya isu pemanasan global,
puncak UVB terbaik terjadi pada pagi hari,” terang Nila. Sinar UVBtersebut mampu menembus pada level epidermis (kulit
bagian luar). Sedangkan, UVA bisa masuk sampai ke dermis (lapisan tengah
kulit). “Itu yang membuat kulit menjadi keriput. Jadi, produk sunscreen yang
hanya tertera SPF (Sun Protecting Factor) saja, artinya itu hanya untuk
perlindungan epidermis,” terang pendiri Perempuan Clinic ini.
Nila menjelaskan, ketika
sebelum membeli produk sunscreen, konsumen perlu mengamati tingkat PA
(Protection Grade) yang tertera pada kemasan, selain tentu saja SPF. Sebab, PA
merupakan ukuran untuk menghitung tingkat UVA. “Sebaiknya, membeli produk
dengan SPF minimal 30 dengan level PA minimal plus tiga (+++),” papar dokter
lulusan FKUI ini. Nila menambahkan, “produk-produk dari Barat memiliki SPF yang
tinggi, karena UVB-nya banyak. Di Indonesia, sebaliknya, UVA nya yang banyak”. Dia
juga menggarisbawahi, agar konsumen teliti dulu sebelum membeli produk
sunscreen di pasaran. Sebab, produk impor yang didatangkan dari Eropa atau
Amerika belum tentu sesuai dengan kebutuhan PA dan SPF di Indonesia.
Sebelum Anda memutuskan untuk
membeli suatu produk sunscreen, pastikan untuk mengetahui kriteria sunscreen
terbaik supaya tidak salah pilih sehingga Anda mendapatkan perlindungan
maksimal.
Beberapa hal yang perlu Anda perhatikan sebelum membeli
produk sunscreen:
Tingkat perlindungan
Sinar matahari tidak hanya
mengandung vitamin D yang baik untuk tubuh manusia, di dalamnya juga mengandung
sinar ultra violet ( UVB dan UVA Rays) yang bisa berbahaya bagi kulit dan kesehatan
mata. Ada dampak berbahaya yang akan mengancam jika kulit sering terpapar sinar
matahari secara langsung dan dalam waktu yang cukup lama. Dampak jangka pendek
nya adalah sunburns atau kulit terbakar dan menjadi gelap. Sedangkan dampak
jangka panjangnya adalah penuaan dini, keriput dan kanker kulit.
Pilihlah tabir surya yang mampu
melindungi kulit dari sinar UVA dan UVB.Karena, kedua jenis sinar ini dapat
menyebabkan berbagai masalah pada kulit. UVA dapat membuat kulit mengalami
penuaan dini, sedangkan UVB merupakan penyebab utama kulit terbakar dan juga
kanker kulit. Oleh karena itu, agar terlindung dari kedua jenis sinar ini Anda
perlu memilih sunscreen yang berlabel board spectrum. Hal ini dikarenakan
produk yang tidak memiliki label ini hanya melindungi kulit dari sengatan
matahari, bukan kanker atau penuaan kulit.
Pastikan pula sunscreen yang
akan Anda beli memiliki formula SPF yang merupakan suatu pengukuran berapa
banyak perlindungan yang diberikan oleh suatu sunscreen terhadap sinar sinar UVB
yang dapat menimbulkan sunburn (yang dapat memicu timbulnya kemerahan). Sesuai
anjuran American Academy of Dermatology. Semakin tinggi angka SPF, semakin
besar pula perlindungan yang akan Anda dapatkan. Angka SPF yang tertera pada
produk tabir surya memberikan informasi rentang waktu sinar matahari akan
membuat kulit kemerahan atau terbakar.
Sinar ultaviolet B (UVB), jika
mengenai kulit akan secara langsung dapat menyebabkan kulit kemerahan hingga
terbakar. Untuk efek jangka panjangnya, UVB bisa mengakibatkan rusaknya sel
kulit dan materi genetiknya. Hal ini bisa menjadi penyebab timbulnya penyakit
kanker kulit.
Sedangkan, apabila kulit kita
terpapar sinar ultraviolet A (UVA) secara berlebihan dan terus menerus atau
sering, hal tersebut bisa menjadi penyebab rusaknya kolagen pada kulit dan
lapisan dermis kulit. Hal inilah yang akan menyebabkan kulit kendur dan
keriput.
Produk dengan kode PA
menunjukkan tingkat perlindungan sunscreen terhadap sinar UVA yang dapat
menyebabkan kerusakan kulit jangka panjang. Semakin banyak tanda +
dibelakangnya, maka semakin tinggi proteksi terhadap sinar UVA.
PA sebenarnya memiliki arti
Protection grade of UVA rays yaitu tingkat perlindungan terhadap sinar UVA.
Tabir surya yang memiliki SPF dan PA akan memberikan perlidungan yang lengkap
(board spectrum) pada kulit kita.
Kandungan sunscreen
Sunscreen mengandung sederet bahan
aktif yang bertindak sebagai penyaring radiasi sinar UV ke kulit. Bahan Octylcrylene,
Sulisobenzone, Octinoxate, Octisalate, Oxybenzone, Homosalate, Helioplex,
4-MBC, Mexoryl SX dan XL, Tinosorb S dan M, Uvinul T 150, serta Uvinul A Plus, telah
umum digunakan sebagai formulasi produk sunscreen. Menurut Dr Raja Sivamani,
ahli dermatologi di UC Davis, kandungan terpenting dalam sunscreen adalah zinc
(seng), karena mineral ini dapat memberikan perlindungan penuh pada kulit.
Semua jenis sunscreen yang
berbahan dasar senyawa tersebut umumnya tidak berwarna dan bisa diaplikasikan sebelum
Anda memulaskan make-up.
Jika Anda memiliki kulit yang sensitif
dengan masalah kulit tertentu hindari sunscreen yang berbahan Para-aminobenzoic
(PABA), Dioxybenzone, Oxybenzone, atau Sulisobenzone. Selain itu, hindari juga
sunscreen yang mengandung alkohol, pewangi, dan pengawet berlebihan.
Sunscreen bebas minyak (oil
free) sangat cocok untuk kulit berminyak, produk sunscreen yang mengandung
minyak (oil based) dianjurkan untuk kulit normal atau kombinasi. Selain itu, terdapat
juga produk sunscreen yang bersifat hypoallergenic (tak menimbulkan alergi),
noncomedogenic (tidak menyumbat pori-pori yang akan menimbulkan komedo),
nonacnegenic (tidak menimbulkan jerawat), tahan air, dan tahan keringat.
Tekstur
Tidak ada salahnya mencoba
sedikit sunblock sebelum Anda memutuskan untuk membelinya. Anda bisa
mengoleskan sedikit sunblock pada tangan. Setelah itu, rasakan apakah sunblock
tersebut cepat meresap atau justru tidak meresap di kulit. Hindari memilih
sunblock yang teksturnya berminyak dan lengket. Selain itu, pastikan juga jika
sunblock yang Anda pilih tidak meninggalkan noda putih di wajah.
Sunblock semi-matte bisa jadi
alternatif pilihan untuk memberikan hasil yang hampir tak terlihat pada kulit,
tapi tetap efektif untuk melindungi kulit Anda.
Sesuaikan dengan jenis kulit Anda
Sebelum membeli produk
sunscreen terbaik, hal yang wajib diperhatikan adalah jenis kulit Anda. Secara
umum, kulit wajah setiap orang terbagi menjadi dua jenis, yaitu, kulit kering
dan jenis kulit berminyak. Beda jenis kulit maka beda pula jenis sunscreen yang
Anda butuhkan. Menyesuaikan kebutuhan tabir surya dengan jenis kulit yang Anda
miliki menjadi salah satu cara penting dalam memilih sunscreen terbaik.
Untuk Anda yang memiliki jenis
kulit berminyak dan cenderung berjerawat gunakan sunscreen yang berbahan dasar
air, bukan minyak. Hal ini dianjurkan supaya sunscreen lebih mudah terserap ke
dalam kulit dan tidak menyumbat pori. Dan jika Anda memiliki kulit kering maka
pilih sunscreen berbahan dasar minyak yang dapat membantu melembapkan kulit.
Cara tepat memakai sunscreen
Setelah Anda berhasil menemukan
sunscreen terbaik untuk kulit Anda, langkah selanjutnya adalah menggunakannya
dengan benar. Sunscreen hanya akan bekerja dengan baik jika digunakan dengan
tepat. Jadi, pastikan untuk mengoleskan sunscreen 15 hingga 30 menit ke seluruh
bagian tubuh sebelum Anda terpapar sinar matahari. Oleskan juga sunscreen pada
area leher dan telinga bagian depan maupun belakang.
Selalu oleskan tabir surya
setiap kali Anda keluar di bawah panas terik matahari, bahkan ketika tidak
panas terik pun Anda sebaiknya tetap memakai sunscreen. Menurut uji analisis,
80 persen radiasi UV yang berbahaya tetap mampu menembus awan meskipun cuaca sedang
mendung. Menurut Sivamani, ada faktor lain yang paling berpengaruh ketika Anda
berada di luar ruangan. Hindari berada di luar ruangan ketika matahari sedang
tepat berada di tengah-tengah kepala, atau ketika siang hari yang panas.
Menggunakan topi, payung, dan pakaian yang dapat melindungi Anda dari kontak
langsung dengan sinar matahari juga merupakan upaya utama untuk melindungi
kulit.
Menurut pakar dermatologi dr.
Amaranila Lalita Drijono SpKk, ada tiga alasan mengapa konsumen masih enggan
menggunakan sunscreen. Pertama, saat berada di dalam ruangan, mereka merasa
tidak membutuhkan sunscreen. Kedua, produk sunscreen terasa lengket dan tebal.
Ketiga, mereka mengaku, suncreen tidak cocok bila digabung dengan make-up, dan
bakal merusak riasan wajah. Padahal, paparan sinar UV membuat 80% penuaan dini
jauh lebih cepat.
Banyak orang sering mengabaikan
tanggal kedaluwarsa saat membeli produk kosmetik. Sunscreen yang Anda gunakan
untuk melindungi kulit pun memiliki tanggal kedaluwarsa. Karena itulah, jangan
lupa untuk selalu memeriksa terlebih dahulu tanggal kedaluwarsa produk yang
ingin Anda beli. Jangan sampai Anda menggunakan produk yang telah habis masa
kedaluwarsanya. Karena, sunscreen yang kadaluwarsa justru akan dapat merusak
kulit Anda.
Oleskan sunscreen dengan tebal
20-30 menit sebelum Anda beraktivitas di luar ruangan. Berikan waktu pada
produl sunscreen untuk diserap kulit, setelah itu barulah Anda dapat
beraktivitas di luar ruangan. Anda juga perlu melakukan pengaplikasian ulang
produk secara berkala apalagi jika Anda berenang ataupun sedang berkeringat.
Penggunaan sunblock menjadi
sama pentingnya dengan alas bedak, bahkan lebih. Berdasarkan penelitian yang
diterbitkan dalam jurnal Annals of Internal Medicine, para peneliti menyarankan
semua orang untuk memakai sunblock setiap hari. Pasalnya, penggunaan sunblock
secara rutin tidak hanya mencegah kanker kulit, tetapi juga menunda penuaan
kulit.
Penggunaan sunscreen harus
sesuai takaran serta tidak boleh berlebihan. Artinya, produk akan berfungsi
dengan baik apabila digunakan secukupnya dan akan berdampak pada minyak yang
berlebihan ketika digunakan tidak sesuai takaran. Karena itulah, gunakan
sunscreen secukupnya.
Mengenakan tabir surya bukan
berarti Anda aman dari radiasi sinar matahari. Tabir surya hanya salah satu
produk perlindungan terhadap bahaya sinar matahari. Kelemahan tabir surya
adalah mudah terhapus dari kulit jika terkena air atau terhapus oleh handuk
ataupun kain. Karena itu, penggunaan ulang sangat perlu dilakukan. “Anda memang
membutuhkan SPF yang kuat, tetapi hal yang tidak kalah pentingnya adalah
mengoleskan sunscreen yang banyak dan berulang kali,” tambah Rohrer, ahli
dermatologi yang juga anggota dewan direksi Association of Academic
Dermatologic Surgeons. Sebab, krim ini akan larut atau terkikis oleh udara,
kotoran, atau air, setelah beberapa jam.
Memilih sunscreen terbaik dapat
membantu memberikan perlindungan lebih pada kulit Anda dibandingkan dengan
orang yang tidak memakai sunscreen sama sekali. Perhatikan pula tanggal
kadaluwarsa dari produk sunscreen yang akan Anda beli, karena beberapa bahan tabir
surya dapat menurun kualitasnya dari waktu ke waktu.
*Tombol-tombol diatas mengandung iklan. Untuk menuju artikel yang diinginkan silahkan tunggu 5 detik hingga muncul tombol "skip ad" kemudian klik tombolnya, jika tidak muncul tombol "skip ad" harap refresh halaman tersebut (dimohon keikhlasannya demi eksistensi website ini). Iklan-iklan yang muncul bukanlah virus, Apabila terbuka jendela iklan yang baru (POP UP) silahkan tutup halaman tersebut (tekan tombol kembali untuk pengguna android). Jika tombol tidak bisa diklik silahkan refresh halaman ini.
loading...